Wednesday, September 23, 2009

nabi khidir

iriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam kitab Tafsir: “Bercerita kepadaku ayahku, yang didengarnya dari Abdul Aziz Al-Ausiy, dari Ali bin Abu Ali, dari Jakfar bin Muhammad bin Ali bin Husain, dari ayahnya, katanya Ali bin Abi Talib berkata: “Ketika wafat Rasulullah SAW, datanglah ucapan takziah. Datang kepada mereka (keluarga Nabi SAW) orang yang memberi takziah. Mereka mendengar orang memberi takziah tetapi tidak melihat orangnya. Bunyi suara itu begini:
‘Assalamu Alaikum Ahlal Bait Warahmatullahi Wabarakatuh. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanyasanya disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat. Sesungguhnya dalam agama Allah ada pemberi takziah bagi setiap musibah, bagi Allah ada pengganti setiap ada yang binasa, begitu juga menemukan bagi setiap yang hilang. Kepada Allah-lah kamu berpegang dan kepada-Nya mengharap. Sesungguhnya orang yang diberi musibah adalah yang diberi ganjaran pahala.”
Berkata Jakfar: “Bercerita kepadaku ayahku bahawa Ali bin Abi Talib ada berkata: “Tahukah kamu siapa ini? Ini adalah suara Nabi Khidir.” Berkata Muhammad bin Jakfar: “Adalah ayahku, iaitu Jakfar bin Muhammad, menyebutkan tentang riwayat dari ayahnya, dari datuknya, dari Ali bin Abi Talib bahawa datang ke rumahnya satu rombongan kaum Quraisy kemudian dia berkata kepada mereka: “Mahukah kamu aku ceritakan kepada kamu tentang Abul Qasim (Muhammad SAW)?”
Kaum Quraisy itu menjawab: “Tentu sahaja mahu.”
Ali bin Abi Talib berkata: “Jibril Alaihis salam pernah berkata kepada Rasulullah SAW: “Selamat sejahtera ke atas kamu wahai Ahmad. Inilah akhir watanku (negeriku) di bumi. Sesungguhnya hanya engkaulah hajatku di dunia.” Maka tatkala Rasulullah SAW wafat, datanglah orang yang memberi takziah, mereka mendengarnya tetapi tidak melihat orangnya. Orang yang memberi takziah itu berkata: “Selamat sejahtera ke atas kamu wahai ahli bait. Sesungguhnya pada agama Allah ada pemberi takziah setiap terjadi musibah, dan bagi Allah ada yang menggantikan setiap ada yang binasa. Maka kepada Allah-lah kamu berpegang dan kepada-Nya mengharap. Sesungguhnya orang yang diberi musibah adalah yang diberi ganjaran pahala.” Mendengar yang demikian Ali bin Abi Talib berkata: “Tahukah kamu siapa yang datang itu? Itu adalah Khidir.”

No comments:

Post a Comment